Masjid Ini Jadi Viral di Dunia Maya… Ternyata… |
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat,
menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS.
at-Taubah:18)
Adapun kata “memakmurkan” adalah salah satu arti dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu ( عَمَرَ – يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang juga memiliki banyak arti lain di antaranya: menghuni (mendiami), menetapi, menyembah, mengabdi (berbakti), membangun (mendirikan), mengisi, memperbaiki, mencukupi, menghidupkan, menghormati dan memelihara.
Dengan demikian, yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah Ta'ala, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian.
Berbicara mengenai masjid, tahukah ada masjid yang terlihat "miskin' namun viral di media sosial? Apa bagusnya ya?
Lazimnya desain sebuah masjid terbuat dari bahan yang kokoh. Selain itu, masjid di kota besar biasanya juga terlihat menarik dan cantik dengan hiasan ornamen-ornamen yang melambangkan keislaman. Jika di belahan dunia yang lain, masjid dibangun megah, dengan hiasan menara berlapiskan emas serta ornamen dinding bermotif kaligrafi, maka lain halnya dengan masjid yang berada di Asaita, Danakil, Ethiopia ini.
Di masjid ini, tidak ada hiasan kaligrafi, juga tidak pula berdinding tembok megah. Tidak ada menara yang menjulang tinggi dengan puncak yang berdiri kokoh, bahkan tidak dilengkapi pula dengan daun pintu. Melainkan dibangun dengan bahan kayu secara keseluruhan.
Adapun kata “memakmurkan” adalah salah satu arti dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu ( عَمَرَ – يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang juga memiliki banyak arti lain di antaranya: menghuni (mendiami), menetapi, menyembah, mengabdi (berbakti), membangun (mendirikan), mengisi, memperbaiki, mencukupi, menghidupkan, menghormati dan memelihara.
Dengan demikian, yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah Ta'ala, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian.
Berbicara mengenai masjid, tahukah ada masjid yang terlihat "miskin' namun viral di media sosial? Apa bagusnya ya?
Lazimnya desain sebuah masjid terbuat dari bahan yang kokoh. Selain itu, masjid di kota besar biasanya juga terlihat menarik dan cantik dengan hiasan ornamen-ornamen yang melambangkan keislaman. Jika di belahan dunia yang lain, masjid dibangun megah, dengan hiasan menara berlapiskan emas serta ornamen dinding bermotif kaligrafi, maka lain halnya dengan masjid yang berada di Asaita, Danakil, Ethiopia ini.
Di masjid ini, tidak ada hiasan kaligrafi, juga tidak pula berdinding tembok megah. Tidak ada menara yang menjulang tinggi dengan puncak yang berdiri kokoh, bahkan tidak dilengkapi pula dengan daun pintu. Melainkan dibangun dengan bahan kayu secara keseluruhan.
Kayu yang digunakan pun bukanlah kayu yang sudah melewati tahapan
finishing, sebaliknya menggunakan kayu dari batang-batang pohon yang sudah
kering. Kemudian disatukan hingga menjadi dinding dengan pengikat yang terbuat
dari kulit kayu pula. Di sekelilingnya, diberikan tumpukan batu yang menandai
bahwa ada bangunan di tempat ini.
Bahan dasar batang kayu juga digunakan untuk membangun menara. Di bagian pondasi, menggunakan tumpukan batu, kemudian disusun menjadi menara dengan tumpukan batang kayu. Terlihat sangat sederhana, namun masjid ini tentu tak kehilangan daya tarik eksotisnya. Bagaimana dengan jamaahnya? Tidak banyak, karena sebagian besar masjid ini digunakan oleh para musafir yang kebetulan melintas menggunakan unta di daerah tersebut. Sungguh indah bukan? Maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.
Ternyata keindahan masjid tersebut terletak pada kesederhanaan bangunan tersebut, seakan memberikan kabar kepada dunia bahwa masjid tak perlu dipoles dengan indah, meskipun memang itu sangat dianjurkan. Akan tetapi hal terpenting adalah keindahan yang berbeda dari yang lain, serta bagaimana untuk membuat masjid sangat nyaman dan juga hidup untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
Bahan dasar batang kayu juga digunakan untuk membangun menara. Di bagian pondasi, menggunakan tumpukan batu, kemudian disusun menjadi menara dengan tumpukan batang kayu. Terlihat sangat sederhana, namun masjid ini tentu tak kehilangan daya tarik eksotisnya. Bagaimana dengan jamaahnya? Tidak banyak, karena sebagian besar masjid ini digunakan oleh para musafir yang kebetulan melintas menggunakan unta di daerah tersebut. Sungguh indah bukan? Maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.
Ternyata keindahan masjid tersebut terletak pada kesederhanaan bangunan tersebut, seakan memberikan kabar kepada dunia bahwa masjid tak perlu dipoles dengan indah, meskipun memang itu sangat dianjurkan. Akan tetapi hal terpenting adalah keindahan yang berbeda dari yang lain, serta bagaimana untuk membuat masjid sangat nyaman dan juga hidup untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar