Astagfirullah !!! Perempuan Ini Minta Izin untuk Lepas Hijab, Lihat Jawaban dari Ayahnya Sungguh Tak Terduga! |
Sebuah kisah perempuan muslim ini jadi viral di media
sosial.
Cerita ini bermula saat Lamyaa
membahas tentang Presiden Trump dan kondisi politik yang memanas.
"Aku sendiri sangat percaya
bahwa kepemimpinan Trump sangat berimbas padaku karena aku adalah orang Arab,
perempuan Muslim," ungkap Lamyaa pada Buzzfeed.
Perempuan asal Pennsylvania, Amerika
Serikat ini pun mengkritisi pandangan Trump terhadap Islam.
Tak disangka, satu dari anggota grup
malah menyerangnya dengan kata-kata kasar.
Orang tersebut meminta Lamyaa
berhenti membela keyakinannya.
"Diam karena kamu tak bisa
melepas jilbabmu atau atau ayahmu akan memukulmu."
Lamyaa mengaku tak terlalu mengenal orang tersebut.
"Orang tersebut merasa tidak
nyaman sehingga dia mengatakan hal tersebut."
Lamyaa mengaku sudah biasa mendapat
reaksi seperti ini dari orang non-Muslim di Amerika.
Namun, kali ini dia merasa perlu
membuktikan bahwa anggapan orang tersebut salah.
Lamyaa pun akhirnya melakukan aksi
tak terduga.
Ia mengirim pesan pada ayahnya yang
saat itu tinggal di Arab Saudi.
Lamyaa tak berniat untuk tak memakai
hijab, namun dia mencoba bertanya pada ayahnya untuk tahu reaksinya.
"Aku berpikir untuk melepas
hijabku," kata Lamyaa pada ayahnya.
Tak disangka, ayah Lamyaa justru memberi respon
mengejutkan.
"Sayang, itu bukan aku yang
memutuskan.
Itu bukan keputusan laki-laki mana
pun.
Jika kamu merasa ingin melakukannya,
lakukan lah.
Aku akan mendukungmu apapun yang
terjadi.
Apa semua baik-baik saja? Apa yang
terjadi?"
Melihat respon tak terduga sang ayah, Lamyaa pun
memutuskan mengunggah percakapannya ini melalui media sosial Twitter.
Unggahannya ini jadi viral bahkan
sudah dibagikan lebih dari 160 ribu kali.
Para netizen pun memberikan banyak
dukungan untuk Lamyaa.
Mereka pun meminta Lamyaa untuk tidak
melepas hijabnya.
Meskipun begitu, ada pula netizen
yang memberikan respon keras terhadap unggahannya ini.
Seorang perempuan muslim mengaku tak
mendapat kebebasan seperti Lamyaa.
Oleh karena itu, unggahannya ini
dianggap malah menimbulkan sebuah tekanan.
Namun, Lamyaa segera mengklarifikasi maksud unggahannya
tersebut.
"Mereka salah paham pada
cuitanku, namun aku memahami kemarahan mereka.
Niatku bukan untuk menyakiti siapa
pun."
Lamyaa pun menjelaskan bahwa
perempuan di Timur Tengah mengalami tekanan karena kebudayaannya, bukan karena
agama.
"Orang sering menggabungkan
keduanya dan mengatakan bahwa budaya adalah implementasi dari agama. Ini jauh
dari kebenaran."
Tak ingin masalah bertambah panjang,
Lamyaa pun mencoba menghubungi semua perempuan yang mengaku kesal.
"Aku membalas cuitan mereka dan
mengatakan bahwa dia ada untuk mereka dan merasa prihatin atas apa yang mereka
alami."
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar